Selasa, 07 Desember 2010

DKI (Dermatitis Kontak Iritan )

I. Contoh Skenario

Ny.Sera , 35 thn , seorang pencuci baju rumahan mengeluh kulit pecah – pecah , kering , menebal , serta eritema di kedua tumitnya

II. Penegakkan Diagnosis

1.Anamnesis
2.Pemeriksaan fisik
3.Pemeriksaan Penunjang
a.Pemeriksaan kultur bakteri bisa dilakukan apabila ada komplikasi infeksi sekunder bakteri. Pemeriksaan KOH bisa dilakukan dan sampel mikologi bisa diambil untuk menyingkirkan infeksi tinea superficial atau kandida, bergantung pada tempat dan bentuk lesi.
b.Uji tempel dilakukan untuk mengkonfirmasi DKA, dan mengidentifikasi allergennya. Walaupun keduanya ditemukan diagnosis DKI tetap ditegakkan. Biopsi kulit bisa membantu menyingkirkan kelainan lain seperti tinea, psoriasis atau limfoma sel T.1,6

III. Diagnosis Banding

1.Dermatitis kontak alergi
Disebabkan terpaparnya kulit dengan bahan yang bersifat alergen. Pada yang kronis terlihat kulit kering, berskuama, papul, likenifikasi dan mungkin juga fisur, batasnya tidak jelas. Kelainan ini sulit dibedakan dengan dermatitis kontak iritan kronis; mungkin penyebabnya juga campuran.
2.Dermatitis kontak alergi (DKA)
Bila dibandingkan dengan dermatitis kontak iritan, jumlah penderita dermatitis kontak alergik lebih sedikit, karena hanya mengenai orang yang kulitnya sangat peka (hipersensitif). Namun sedikit sekali informasi mengenai prevalensi dermatitis ini di masyarakat.
3.Dermatitis atopic
Pada gambaran klinis terdapat vesikel-vesikel dan papul-papul serta eritem, untuk membedakan dengan dermatitis kontak iritan, pada dermattits atopik mempunyai tiga tanda khas. Yaitu :
• Pruritus.
• Morfologi dan distribusi khas pada wajah (khusus pada anak) dan daerah lipatan kulit (fosa kubiti, fosa poplitea, leher, dan pergelangan tangan).
• Cenderung menjadi kronis kambuh.


IV. Dioagnosa Kerja

DKI(Dermatitis Kontak Iritan )
1.Definisi
Dermatitis akibat kontak external yang menimbulkan fenomena toksik
2.Epidemiologi
Jumlahnya cukup banyak terutama yang berhubungan dengan pekerjaan , namun angka secara tepat sulit diketahui .
3.Etiologi
Bahan yang bersifat iritan , mis,deterjen , minyak pelumas , alkali , serbuk kayu , dll

V. Patogenesis

Dermatitis kontak iritan adalah gambaran klinis proses inflamasi yang timbul akibat pelepasan sitokin proinflamasi dari sel- sel kulit (terutama keratinosit),yang biasanya timbul sebagai respon terhadap stimulus kimiawi. Terdapat 3 perubahan patofisiologi yang utama pada DKI yaitu gangguan fungsi pertahanan kulit, perubahan seluler epidermis, dan pengeluaran sitokin.

Kerusakan membran → mengaktifkan fosfolipase dan melepaskan asam arakidonat (AA), diasilgliserida (DAG), platelet actifating factor (PAF) dan inositida (IP3) → AA dirubah menjadi rostaglandin (PG) dan leukotrin (LT) → PG dan LT menginduksi vasodilatasi, dan meningkatkan permeabilitas vaskuler → mempermudah transudasi komplemen dan kinin.

PG dan LT juga bertindak sebagai kemoatraktan kuat untuk limfosit dan neutrofil → sel mast melepaskan histamin, LT dan PG lain, dan PAF→ sehingga memperkuat perubahan vaskuler → erythema

VI. Manifestasi Klinis

A.DKI akut
Penyebabnya iritan kuat . Kulit terasa pedih atau panas, eritema, vesikel, atau bula. Luas kelainan umumnya sebatas daerah yang terkena, berbatas tegas.
Contohnya ialah dermatitis yang disebabkan oleh bulu serangga yang terbang pada malam hari (dermatitis venenata); penderita baru merasa pedih setelah esok harinya, pada awalnya terlihat eritema dan sorenya sudah menjadi vesikel atau bahkan nekrosis.
B.Pada DKI kronis
Gejala klasik pada DKI kronis berupa kulit kering, eritema, skuama, lambat laun kulit tebal (hiperkeratosis) dan likenifikasi, batas kelainan tidak tegas .Bila kontak terus berlangsung akhirnya kulit dapat retak seperti luka iris (fisur), misalnya pada kulit tumit tukang cuci yang mengalami kontak terus menerus dengan deterjen. Ada kalanya kelainan hanya berupa kulit kering atau skuama tanpa eritema, sehingga diabaikan oleh penderita.

VII. Penatalaksanaan

1.Upaya pengobatan DKI yang terpenting adalah menghindari pajanan bahan iritan

2.Dermatitis akut
-Lokal diberikan kompres larutan garam fisiologis atau larutan kalium permanganas 1/10.000 selama 2-3 hari
-Setelah mengering diberi krim yang mengandung hidrokortison 1-2,5%.
-Secara sistemik diberikan antihistamin (CTM 3x1 tablet/hari) untuk menghilangkan rasa gatal.
-Bila berat/luas dapat diberikan prednison 30 mg/hari dan bila sudah ada perbaikan dilakukan tapering.
-Bila terdapat infeksi sekunder diberikan antibiotik dengan dosis 3x500 mg selama 5-7 hari.

3.Dermatitis kronik
-Topikal diberikan salep mengandung steroid yang lebih poten seperti hidrokortison yang mengalami fluorinasi seperti desoksimetason, diflokortolon.
-Sistemik diberikan antihistamin (CTM 3x1 tablet/hari) untuk menghilangkan rasa gatal.

VIII. Prognosis

Bonam.
Prognosis baik pada individu non-atopi dimana DKI didiagnosis dan diobati dengan baik

IX. Komplikasi

-Lesi kulit bisa mengalami infeksi sekunder, khususnya oleh Staphylococcus aureus
-Hiperpigmentasi atau hipopignemtasi post inflamasi pada area terkena DKI.

X. Kompetensi Dokter Umum

4 (Emapat)
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan
tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium
sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu
secara mandiri hingga tuntas.

Kamis, 18 November 2010

Huahahaha.. Akhirnya kembali..

Hmmm..
Bingung berat pake blog gmn.. (norak!)
Tp seneng bgt niy blog dah balik lagi..
jd critanya ,, i'm totally forget passwordnya niy blog..
Seebbeeeeeelll...
punya tp ga bs di pke,,
bayangin dari february,, baru bs kebuka skarang..
*sigh!
tp sayyaa senang,, akhirnya bs kmbali..

Saya janji bakal isi yg lebih bermanfaat deh..
:)

Jumat, 19 Februari 2010

kesalahan ku X

Terima kasih telah menyadarkan ku dengan pisau lidah mu..
Setidaknya itu mampu mengiris hatiku yang terlampau kaku..

Kata - katamu tidak semua ku tepis..
Tapi tidak semua pula kuterima..

Sungguh bukan aku yang meminta di beri nama seperti ini...
Dan tidak pula ku ingkari betapa beruntungnya aku memiliki nama ini..

Lalu jika ombak ku telah menyeret mereka ke dalam palung yang sangat dalam..
Bagaimana mungkin aku hanya diam tak bergeming..

Hujatanmu...
Dan tetesan ini..
Telah membangunkan ku..
Mebebaskan ku dari lubang yang sama..
Lubang yang sering kali membuatku terperosok..

Aku akan bangkit,,
Setiap kali aku membuat kesalahan..
Setiap kali pula semakin dalam aku mengambil pelajaran..

Bukan kah setiap hari adalah awal yang baru..
Setiap hari adalah kesempatan untuk berubah..
Karna Esok diciptakan untuk memperbaiki kemarin dan hari ini...

Senin, 15 Februari 2010

Curhat colongan - kesel bgt!

Aku lagi kesel bgt sama salah satu temanku yang ga tega aku sebutin namanya..
huhuhuhu...
Anaknya norak bgt...
Ampun deh.! ahahaha...

Klo emang lo pikir lo tuh hebat,, yadah pikir ajah sendiri...
Ga usah banding2in ama orang lain..
Ga usah nge-tes2 orang ga jelas gt..

Huft...
Sabaaaar...
klo ga inget lw temen gw,, huh..
udah gw skakmatin duluan dah...
Tapi berhubungan temen ,, alhasil tahan sabar dueh,,..

Udah tw gw paling ga suka di test2 ga jelas gt..
Tapi klo test kuliah ,, gw ga keberatan dong,,
secara itu kwajiban gt.. hehhehe..
Dan udah tw gw paling benci di banding2in..

Makanya gw saranin ke km ,, temanku..
Rapiin dulu otakmu mumpung masih banyak ruang yg kosong..
Ahahaha..
( ga kyk gw yg rada penuh gt.. hihihi.. )

Rapiin serapi-rapinya..
Dari pada lw pake buat ngapalin hal2 ga jelas yg ngebuat lw tambah kliatan norak..
Mending lw pke bwt hapalin materi2 kuliah..
Tuh ,, materi se-abrek2 gt jg..

Satu bait bwt dari lagu naif..

"Lo tuh gaya lo NGGAK keren..
Lo tuh tampang lo NGGAK keren..
Lo tuh gaya lo GA keren..
Tapi otak lo KAGAK lo pake.. "

Ahahaha.. Tapii lagunya sedikit di-edit.. hihihi..

Huftt.. puasnya aku..ahahaha...

Selasa, 09 Februari 2010

Masalah pertama

Anak - anak sibuk buat rangkaian pensi . Terutama di bagian kostum .
Sedangkan saya sibuk buat blog .
Ahahhaaha...
Telatnya...